LAMPU HEMAT ENERGI

Keterangan produk :
  • Lampu berbasis LED (usia mencapai 50 tahun atau 100.000 jam kerja) 
  • Sebagai pembanding lampu pijar / bohlam 3000 jam kerja, lampu CFL / jari 8000 jam kerja
  • Watt yang tersedia 0,1 watt, 0,2 watt, 0,3 watt, 0,4 watt, 0,5 watt, 1 watt, 2 watt, 3 watt, 5 watt , 10 watt
  • Tegangan kerja 220 V, 12 V atau 24 Volt (sesuai pesanan).
  • Total pemakaian daya lampu setiap malam untuk perumahan tipe 36 hanya membutuhkan  20 watt.
  • Membuat biaya rekening listrik anda hanya sekitar biaya abonemen.
  • Sangat cocok untuk rumah baru dengan meteran listrik tipe voucher. Beli pulsa 20.000 bisa untuk berbulan - bulan.
  • Mendukung save energi beban puncak PLN pukul 20.00 s.d 22.00 malam
  • Mendukung program save our planet, save the earth, go green
HARGA BARANG

0,1 Watt = 20.000
0,2 Watt = 25.000
0,3 Watt = 30.000
0,4 Watt = 35.000
0,5 Watt = 40.000
1 Watt = 50.000
2 Watt = 70.000
3 Watt = 90.000
4 watt = 100.000
5 Watt = 150.000
10 Watt = 200.000

GARANSI PERBAIKAN 2 TAHUN 

PESAN SEKARANG :

lampu ini lebih panjang umurnya dari umur anda
Bila anda menggunakan diusia 30 tahun maka ketika mati di usia 60 tahun , lampunya masih hidup sekitar 20 tahun lagi .

SEBAGAI PEMBANDING  : 


Pusat kulakan lampu SUPER HEMAT ENERGI / LED di Indonesia 


2 Watt  = 140.000
3 Watt = 165.000
4 Watt = 235.000
5 Watt = 280.000
7 Watt = 380.000
12 Watt = 575.000



















Kenapa di web ini lebih murah, karena bentuknya adalah  KIT. 
Kita jual adalah FUNGSINYA  bukan nilai ESTETIKANYA
Suku cadang 100% tersedia .


Mahasiswa ITB Ciptakan Lampu Rumah Super Hemat 
Rabu, 26 Mei 2010 | 18:47 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Tim Lampu Ganesha menciptakan lampu rumah super hemat. Lampu dari rangkaian light-emitting diode (LED) itu 100 kali lebih irit dari penerang yang umum dipakai masyarakat sekarang ini. Dewan juri mengganjar penemuan itu sebagai juara pertama ITB Entrepreneurship Challenge 2010.

Tim yang beranggotakan Adhi Ichwan Kurniawan, Fela Rizki Wardana, dan Fadolly Ardin, itu juga menyabet juara kategori produk terbaik dalam lomba ide bisnis mahasiswa Indonesia tersebut. Ketiga mahasiswa tingkat akhir Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung itu berhak membawa hadiah uang Rp 20 juta.

Produk yang juga dinamai Lampu Ganesha itu terdiri dari rangkaian 49 lampu LED biasa berwarna putih. Agar hemat listrik, lampu itu menyala satu per satu tidak sekaligus. Namun proses itu mereka percepat sampai 400 nano second dengan memasang controller sebagai prosesor. “Jadinya terlihat menyala bersamaan, padahal sebenarnya tidak,” kata Adhi Ichwan Kurniawan, Rabu (26/5).

Lampu itu cuma menyedot listrik sebesar 3 watt. Tapi terang cahayanya setara dengan lampu bohlam 100 watt atau lampu neon 45 watt. Tak cuma itu, pelanggan listrik rumah tangga cuma perlu membayar Rp 3000 per tahun jika memakai lampu LED tersebut. “Kalau memakai sebuah lampu neon sekitar Rp 300 ribu per tahun,” kata Fadolly Ardin.

Lampu Ganesha juga sanggup menekan biaya listrik lampu penerang jalan. Di Kota Bandung, misalnya, yang punya 19 ribu titik tiang lampu di sisi jalan. Dengan memakai lampu LED 15 watt, biaya listriknya hanya butuh Rp 2,7 miliar per tahun. Bandingkan dengan penerang dari sorot lampu merkuri 300 watt yang menyedot anggaran APBD hingga 42 miliar.




Prototipe Lampu Super Hemat ITB Berbekal Rp 100 Ribu 
Rabu, 26 Mei 2010 | 22:48 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekelompok mahasiswa Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung ternyata hanya memerlukan uang Rp 100 ribu untuk membuat contoh lampu rumah super irit. Seluruh komponen pun cukup memakai bahan lokal.

Menurut anggota tim Lampu Ganesha Adhi Ichwan Kurniawan, lampu inovasi mereka memakai 49 lampu light-emitting diode (LED), controller, trafo, dudukan lampu, kabel, dan penutup lampu. Semua komponen seharga Rp 100 ribu itu mudah dibeli di toko elektronik. 

Penerang yang sementara ini dinamai Lampu Ganesha itu, pada 3 Mei lalu meraih juara pertama ITB Entrepreneurship Challenge 2010. Tim yang beranggotakan tiga mahasiswa Teknik Elektro ITB itu mengatur nyala 49 lampu LED satu per satu agar hemat listrik. Supaya terkesan menyala bersamaan, Adhi Ichwan Kurniawan, Fela Rizki Wardana, dan Fadolly Ardin, mengatur jeda nyala tiap lampu dengan kecepatan 400 nano second.

Produk terbaik dalam lomba ide bisnis mahasiswa Indonesia tersebut juga berharga murah. Mereka menghitung, lampu 3 watt yang setara bohlam 100 watt itu bisa dijual separuh harga dari ongkos produksi prototipe. "Kalau diproduksi masal bisa Rp 40-50 ribu per lampu," kata Fadolly Ardin.

Mahasiswa tingkat akhir itu mengakui, harga pembelian awalnya terkesan mahal. Namun jika dibandingkan penghematan listrik yang dilakukan penerang LED tersebut, yang diperkirakan awet hingga lima tahun, biaya bayar listrik pemakai jadi lebih irit.

1 komentar:

  1. INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT



    INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT




    INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT

    BalasHapus